The Day The Earth Stood Still adalah sebuah film berisi tentang kedatangan mahluk dari peradaban lain(alien) yang ingin memusnahkan manusia untuk menyelamatkan bumi. Menurut mereka bumi ini yang harus dijaga dari kehancuran akibat ulah manusia demi kelangsungan hidup mereka. Akhirnya dengan proses dialog mahluk ruang angkasa tsb membatalkan upayanya untuk memusnahkan manusia dengan memberi kesempatan manusia untuk berubah.
Ternyata hampir 100 tahun yang lalu, sebuah meteorit yang cukup besar hampir saja memberi dampak menghancurkan bagi planet bumi dan isinya. Ilmuwan Rusia memberi tafsir baru pada peristiwa tersebut, bahwa alien mungkin saja telah membantu menghancurkan meteorit tsb untuk memperkecil kerusakan bagi bumi ini.
Alien menjatuhkan meteorit Tunguska untuk melindungi planet kita dari kehancuran, demikian pernyataan ilmuwan Rusia Yuriv Lavbin mengenai misteri yang menyelimuti selama 100 tahun seputar ledakan besar Siberia. Ia memperlihatkan kristal 10 kwarsa yang ia temukan di tempat dimana meteor itu jatuh. Beberapa kristal memiliki lubang di tengahnya, membuatnya dapat disatukan dengan rantai.
“Untuk apa rantai ini? Disamping itu,sejumlah kristal memiliki gambar-gambar yang aneh. Kita tidak memiliki teknologi tertentu yang dapat mencetak gambar-gambar di atas kristal. Kami juga menemukan silikat besi yang tidak dapat diproduksi dimanapun, kecuali di angkasa”, kata ilmuwan tersebut.
Tumbukan meteorit terjadi di masa lalu, pada musim panas tahun 1908. Sebuah bola vulkanik yang sangat besar melesat di langit diikuti dengan hantaman keras bergemuruh. Seluruh warga cemas dan merasa takut keluar rumah. Penerbangan “pesawat asing yang berekor api” itu berakhir sejam kemudian di area hutan yang sunyi. Sesaat kemudian sebuah gelombang ledakan membentang sejauh 40 kilometer, memporakporandakan semua kehidupan.
Bertahun-tahun kemudian para ilmuwan Siberia mengadakan ekspedisi ke tempat jatuhnya meteorit tersebut. Mereka meneliti dengan seksama tepian sungai dan menemukan ada papan kwarsa yang tidak biasa. Lavbin menyatakan bahwa batuan padat semacam itu tidak terdapat di planet Bumi kita. Ia mengatakan tentang suatu eksperimen yang telah dilakukan terhadap kristal-kristal tersebut: para ilmuwan awalnya pernah mencoba untuk menggambar gambaran yang serupa dengan yang ada di batu itu dengan mesin laser yang canggih.
Betapa mengejutkan ketika mereka menyadari kalau laser tersebut (yang biasanya digunakan untuk memotong logam menjadi potongan kecil) hanya mampu membuat garis-garis redup, hampir tidak terlihat. Batu-batu tersebut, memiliki tata garis dan lingkaran yang berbeda. Ilmuwan menduga bahwa batu-batu tersebut dulunya adalah bagian dari sistem navigasi sutau pesawat antariksa. Seluruh batu yang disatukan akan membentuk sebuah peta, dimana dulu digunakan untuk menjelajah alam semesta.
Pada tahun 1908, UFO diduga telah menabrak meteorit yang beratnya lebih dari 1 milyar ton. Jika meteorit jatuh ke Bumi, seluruh manusia akan mati. Para ilmuwan percaya bahwa alien melakukan intervensi dan mempertaruhkan nyawa mereka untuk memastikan tidak ada dampak langsung dengan Bumi.
Suatu gambaran aneh adanya sosok manusia yang aneh di salah satu batuan membuktikan hipotesis ini – demikian kesimpulan Lavbin.
Diterjemahkan dari: “Russian Scientist: UFO collided with Tunguska Meteorite to save Earth”
sumber: MINA (Macedonian International News Agency), edisi: 26 Mei 2009
url: http://macedoniaonl ine.eu/content/ view/6868/ 56/
source info url forward:http://www.metasains.com/ilmuwan-rusia-ufo-bertabrakan-dengan-meteor-tunguska-untuk-selamatkan-bumi/
sumber: MINA (Macedonian International News Agency), edisi: 26 Mei 2009
url: http://macedoniaonl ine.eu/content/ view/6868/ 56/
source info url forward:http://www.metasains.com/ilmuwan-rusia-ufo-bertabrakan-dengan-meteor-tunguska-untuk-selamatkan-bumi/
Penterjemah: Gatot Tri R. (untuk BETA-UFO Indonesia)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar